Friday, July 5, 2024

Bahkan Israel, Bangsa Terpandai di Muka Bumi, Berkembang Ilmunya Setelah Islam Datang


Bangsa Yahudi ditakdirkan tercerai berai selama berabad-abad karena ingkar pada perintah Allah. Nabi-nabi yang diturunkan pada mereka berkali-kali mereka dustakan. Bahkan Nabi Isa mereka khianati untuk disalib, walaupun akhirnya Allah mengangkat beliau terhindar dari tragedi tersebut.

Perbuatan mereka menyebabkan Allah kembali murka dan mencerai beraikan bangsa Yahudi, tersebar diseluruh dunia. Hidup dalam diskriminasi, penjajahan, tanpa tanah air.

Bangsa yang ditakdirkan Allah terpandai diatas muka bumi ini, tak mampu menyelamatkan diri dengan kepandaiannya itu. Allah menutup ilmu pengetahuan bagi mereka. Otak yang cerdas tidak dapat berpikir lebih dari yang ada pada zamannya, kunci-kunci ilmu pengetahuan belum terbuka semua bagi manusia.

Kemudian Allah mengutus Nabi terakhir yang bukan dari keturunan mereka. Mereka mengakui kebenaran apa yang di bawa, tetapi enggan mengakui kenabian Rasulullah, karena bukan dari darah bangsa yahudi.

Tetapi Allah telah menetapkan Rasulullah sebagai nabi terakhir, penutup para nabi. Maka semua pintu ilmu yang mampu dikuasai manusia di dunia terbuka lebar. 

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. (QS Al Maidah 3).

Demikianlah Allah telah menyempurnakan terbukanya semua pintu-pintu ilmu yang dapat dikuasai oleh makhluk didunia.

Agama dalam Islam mencakup semua ilmu diberbagai aspek kehidupan, karena Islam meninggikan akhlak di atas ilmu.

Baik melalui Rasulullah maupun melalui umatnya di seluruh dunia. Melalui Muhammad diturunkan pedoman dasar keilmuan, Al Quran dan Al Hadits, yang dengannya dijadikan dasar untuk merangkum semua ilmu yang telah ada dan digenapi dengan ilmu yang belum diketahui sebelumnya.

Dibukanya pintu-pintu pengetahuan melalui Islam, menjadikannya rahmatan lil alamin.

Dunia yang semula berada masa kegelapan dan kekacauan, menjadi terang karena ilmu yang disebarkan.

Ilmuwan-ilmuwan Islam merangkum berbagai ilmu yang telah diturunkan sebelumnya, memilah-milah, mengembangkan, dan memanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia. Ilmu-ilmu itu kemudian tersebar ke seluruh penjuru dunia tanpa dihalangi atau disembunyikan.

Ilmu yang disempurnakan seperti pisau bermata dua. Sehingga Allah memilih penyempurnaan Ilmu melalui Islam dengan terlebih dahulu meninggikan akhlak. Karena tanpa akhlak, ilmu dapat diselewengkan untuk perbuatan tak bermoral dan membuat kerusakan di atas muka bumi.

Sebagai bangsa yang cerdas, bangsa yahudi segera menyadari bahwa sains yang dikembangkan Islam merupakan kunci menguasai dunia, baik teknologi maupun perekonomian. Ilmuwan-ilmuwan Yahudi berlomba-lomba menguasai dan mengembankannya.

Sayang sekali, mereka melupakan moral dan adab pengembangan sains Islam, sehingga membawa sains sebagai suatu bentuk ilmu tersendiri yang tidak mau mengakui Tuhan dan seringkali mengesampingkan moralitas.

Sains Islam berjalan lambat, sementara sains barat berlari kencang menggerus ilmuwan-ilmuwan muslim. Ketika teknologi persenjataan terus dikembangkan tanpa memperhitungkan moralitas oleh ilmuwan-ilmuwan barat, negara-negara  Islam berjatuhan. Dunia masuk dalam perangkap penjajahan barat. Berbeda dengan ekspansi Islam yang tetap menjaga moralitas, ekspansi barat murni penjajahan yang hanya mengeruk dan menguasai negera jajahan. Walaupun ikut bersama mereka misionaris kekristenan, tetapi tidak merubah penjajahan menjadi lebih manusiawi. Bangsa terjajah tidak akan pernah sederajat dengan penjajahnya.

Bermodalkan hasil jarahan negara-negara jajahan inilah bangsa-bangsa barat berkembang. Sains terus berkembang mendukung keberadaan barat untuk menguasai dunia. Walaupun saat ini penjajahan bangsa sudah minim, tetapi penjajahan dalam bentuk ekonomi dan pemaksaan eksploitasi negara berkembang terus berlangsung.

Yahudi tetap menjadi pihak yang menguasai perekonomian dan teknologi di dunia. Bermodalkan riba dan teknologi, mereka mencengkeram negara-negara adidaya, sehingga keberadaan mereka kuat dan tak tersentuh.

Terbukanya pintu-pintu ilmu dibarengi dengan terbukanya pintu rizki yang bisa diraih manusia. Dengan ilmu yang dimiliki, manusia diberi kemampuan mencari rizki yang Allah tebarkan di muka bumi. 

Allah juga menunda azab bagi kaum yang ingkar dan fasik hingga kiamat nanti. Tidak ada lagi pemusnahan seperti jaman nabi Nuh, Luth dan lain sebagainya. 

Demikianlah masa setelah nabi Muhammad hingga kiamat datang, adalah masa bagi manusia untuk menentukan nasibnya sendiri. Pintu ilmu telah terbuka, tersebar dipenjuru langit dan bumi. Tinggal manusia mau mencari, menyelami, mempelajari dan menggunakan akal dan hatinya atau tidak. Pintu rizki pun telah dibuka, maka nasib suatu kaum ditentukan oleh dirinya sendiri. 

Maha Suci Allah dengan segala firmanNya.

Bahkan Israel, Bangsa Terpandai di Muka Bumi, Berkembang Ilmunya Setelah Islam Datang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment