Saturday, November 28, 2020

Psikologi Massa : Kekuatan Dzauq , Cita Rasa Bathiniah yang Memabukkan


Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa mendapati pergerakan massa yang cukup masif dalam melakukan suatu kegiatan. Pergerakan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Bahkan diiringi rasa senang atau kerelaan yang tinggi.

Ilmuwan yang mempelajari psikologi massa sangat memahami adanya faktor pemicu yang bisa mempengaruhi massa secara komunal melakukan suatu pergerakan tanpa paksaan tersebut. Baik  dipengaruhi oleh perorangan, kelompok atau situasi tertentu.

Tidak jarang kerelaan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama itu membuat setiap pribadi untuk berpartisipasi dengan segenap kerelaan bahkan berusaha semaksimal mungkin melebihi keseharian mereka atau bahkan tidak peduli dengan kondisi diri sendiri saat itu.

Para pemimpin kharismatik, pemimpin agama dan spiritual, entertainer, dan motivator memiliki kemampuan untuk mempengaruhi massa, baik pemikiran maupun perasaan melalui alam bawah sadar mereka.

Meminjam istilah sufisme, pergerakan seseorang dengan penuh kesadaran dan kerelaan tersebut karena bangkitnya dzauq pada diri seseorang. Dzauq adalah cita rasa bathinian yang merupakan gabungan dari perasaan, pemikiran, hati dan kenangan.

Berbeda dengan hipnotis yang membuat orang lain menjadi tidak sadar dalam melakukan sesuatu, maka orang yang melakukan sesuatu karena kebangkitan dzauq dalam dirinya, melakukan sesuatu dengan penuh sadar dan rela.

Dzauq adalah istilah persufian yang berarti cita rasa bathiniah. Dalam persufian, dikenal dua macam dzauq, yaitu dzauh bathiniah yang merupakan pengalaman sprititual-ketuhanan dan dzaq dhohiriyah yang terkait dengan pengalaman panca indera.

Akan tetapi dalam psikologi massa, jika kita mengacu pada referensi dzauq, maka cita rasa bathiniah tersebut tidak hanya terbagi pada dua hal tersebut, spiritual ketuhanan dan panca indera.

Dzauq pada psikologi massa yang berkembang saat ini merupakan zona tengah, bukan terkait ketuhanan semata, tapi juga tidak hanya karena panca indera.

Semisal, penggemar / fans penyanyi atau group musik tertentu, bisa mengalami dzauq ketika idola mereka tampil atau bertemu dengan idola mereka. Mereka bisa berjingkrak-jingkak diterik matahari atau lebatnya hujan demi melihat atau berjumpa dengan idola mereka. Membeli barang-barang yang sama dengan idola mereka, berpenampilan seperti idola mereka, bahkan meniru gaya hidup idolanya.

Semua itu tidak selalu terkait dengan ketuhanan atau panca indera, tetapi cita rasa bathiniah yang berada ditengah antara keduanya.

Pemimpin yang pandai berorasi, bisa mempengaruhi massanya. Memasuki alam pikiran dan perasaan audiens nya, bahkan membangkitkan kenangan kemudian memotivasi massa untuk melakukan sesuatu. Pemimpin dunia seperti Bung Karno, JF Kennedy, Muammar Khadafi, Hitler, tidak selalu terkait dengan spiritual ketuhanan.

Dzauq juga bisa tercipta karena situasi yang berkembang, seperti terbunuhnya seseorang yang memicu rasa iba, prihatin, kemarahan bahkan dendam.

Komponen utama dzauq yang biasa dipicu sebenarnya adalah pemikiran, panca indera, perasaan dan kenangan. Membangkitkan rasa marah, sedih, senang, dan perasaan-perasaan yang mendalam. Digabung dengan kenangan yang pernah dialami oleh orang tersebut, dzauq sudah bisa terpicu.

Faktor panca indera yang bisa dipicu dzauqnya salah satunya adalah lidah, sehingga kita bisa mendapati penikmat makanan yang sangat ngefans dengan suatu makanan atau minuman tertentu. Demikian juga dengan indera penciuman yang membuat orang sangat menggemari wewangian tertentu, atau mata yang membuat orang menyukai pemandangan tertentu.

Kemampuan mempengaruhi orang dengan membangkitkan dzauq seseorang, lebih membekas dan kuat daripada sekedar membuat orang berpikir sama atau menyukai sesuatu. Mengidolakan lebih kuat daripada sekedar menyenangi, mencintai lebih kuat daripada sekedar menyukai.

Psikologi Massa : Kekuatan Dzauq , Cita Rasa Bathiniah yang Memabukkan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment