Bagi umat Hindu di India, jenitri adalah buah yang dikeramatkan lantaran dianggap sebagai tetesan air mata Dewa Siwa. Sebab itu, kebutuhan jenitri tak pernah surut. Sebabnya, jenitri menjadi bagian penting ritual budaya dan keagamaan di negara-negara tujuan.
Jenitri biasa juga disebut dengan nama jenistri, ganistri atau rudraksha. Pohon Jenitri adalah pohon yang termasuk suku Elaeocarpaceae. Buahnya berwarna ungu dengan biji yang cukup besar
Jenitri biasa juga disebut dengan nama jenistri, ganistri atau rudraksha. Pohon Jenitri adalah pohon yang termasuk suku Elaeocarpaceae. Buahnya berwarna ungu dengan biji yang cukup besar
Harganya pun fantastis. Jenitri dijual dengan harga mulai belasan ribu per kilogram hingga dijual per biji. Harga jenitri jenis tertentu dengan motif khusus bahkan bisa mencapai ppuluhan juta rupiah.
Saking larisnya, para pembeli luar negeri bahkan sampai berburu langsung ke Kebumen. Makanya tak aneh jika banyak Warga Negara Asing (WNA) yang bersliweran di kebun-kebun jenitri di pelosok Kebumen.
Pamor jenitri Kebumen adalah berkah bagi petani. Kebun jenitri bisa menjadi penopang kebutuhan rumah tangga. Jika beruntung, petani bahkan bisa memperoleh puluhan hingga ratusan juta rupiah tiap kali panen.
Jenitri asal Kebumen, Jawa Tengah makin moncer saja. Biji keras yang disebut Rudraksha di India asal Kebumen dikenal berkualitas bagus dan sangat diminati pasar ekspor.
Biji jenitri utuh atau yang sudah berupa kerajinan banyak diekspor ke luar negeri. Selain India, peminat jenitri adalah Nepal dan Tiongkok.
Sebagian masyarakat Indonesia, khususnya Kebumen barangkali hanya menganggap Jenitri sebatas biji keras yang cocok untuk beragam kerajinan.
(Disarikan dari liputan 6 regional)
0 komentar:
Post a Comment