Dalam fisika, waktu adalah ukuran relatif yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan durasi (lamanya) peristiwa atau fenomena.
Dalam sains, penjelasannya sangat panjang dan melelahkan. Dianggap ada sekaligus tiada. Sehingga konsep waktu itu menjadi terlihat sangat absurd.
Dalam konsep waktu kita mengenal masa lalu, masa kini, dan masa depan. Konsep yang dapat menjadi titik tolak kejadian, apa yang sudah terjadi, apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi.
Konsep waktu juga mengenal lamanya suatu kejadian, sehingga bisa diprediksi berapa lama suatu kejadian.
Waktu menjadi besaran yang akan terus berjalan, bertambah, berlalu tanpa usaha apapun dari lingkungan sekelilingnya.
Sedangkan ruang bagi fisika digambarkan sebagai 3 dimensi yang memiliki panjang lebar dan tinggi. Sains lebih menggambarkan ruang sebagai suatu bentuk kountinuitas yang disebut ruang-waktu (space time). Dua hal yang sama-sama absurd.
Sains Islam lebih mengena penggambarannya.
Islam lebih memperkenalkan konsep langit dan bumi. Bumi sebagai penggambaran materi atau obyek, langit sebagai penggambaran ruang yang ada diantara obyek-obyek atau kejadian-kejadian. Waktu sendiri merupakan penggambaran lama yang dibutuhkan untuk mencapai satu obyek ke obyek lain, atau satu kejadian ke kejadian lain.
Sementara ilmuwan barat kebingungan dengan konsep ruang dan waktunya, Islam telah selesai dengan konsep langit-bumi dan waktunya.
Ketika Einstein menemukan bahwa dahulu ruang dan waktu adalah satu, dia telah mencapai tingkat pemahaman yang tinggi, sayangnya missleading dan absurd.
Islam telah mengenal pemahaman langit dan bumi. Dahulunya langit dan bumi adalah satu. seluruh alam semesta ini adalah satu alias tidak berjarak. Langit tidak ada, tak ada ruang, jarak antar materi atau obyek tidak ada, sehingga tidak dibutuhkan waktu untuk menempuh dari satu dari satu obyek ke obyek lain.
Dengan kata lain, pada tahap ini; waktu tidak ada.
Ilmuwan barat terlalu fokus dengan konsep ruang dan waktu itu sendiri, seakan-akan keduanya adalah konsep dasar yang utama. Padahal Ruang tercipta karena obyek yang terpisah, waktu tercipta karena ada ruang

0 komentar:
Post a Comment