Ini menyebabkan China mahir dalam mencari dan membuat peralatan dengan kombinasi material yang ekonomis. Tak heran, produk-produk China harganya sangat bersaing, terlepas dari kebiasaan plagiat dan tenaga kerja murah yang ada.
Kemampuan kombinasi material, membuat konsumen sering tertipu dengan produk-produk China. Dari luar terlihat sama, padahal kualitasnya berbeda. Sebagai contoh, ballpoint merk pilot, beberapa sample dari luar terlihat sama, tapi harganya beda. Ternyata kalo diamati dan dibongkar, terlihat jumlah tintanya berbeda, kualitas tinta berbeda, kualitas ujung ballpointnya juga beda.
Target penjualan produk-produk China berbeda tiap negara. Barang China kualitas terbaik dipasarkan ke USA dan Eropa, kualitas kedua negara-negara asia afrika dan timur tengah dengan penghasilan menengah, kualitas bawah dan campuran ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Itulah kenapa tidak jarang kita membeli produk China yang berumur pendek atau kualitasnya jelek. Masih syukur kita bisa mendapat produk yang berumur sampai setahun, seringkali kita mendapat produk yang hanya berumur beberapa bulan, beberapa kali pakai atau bahkan tidak bisa dipakai sejak pertama kali membeli. Ini sangat mungkin terjadi karena maraknya penjualan online.
Pasar bebas menyebabkan produk China merajalela. Ini membuat tidak ada negara yang boleh menolak produk dari suatu negara. Tetapi kenapa negara USA dan Eropa bisa mendapat produk kualitas no 1 dari China ? Sedang Indonesia sering mendapat produk-produk kualitas rendah atau produk sampah ?
Jawabannya terletak pada kesalahan kebijakan pemerintah dalam impor barang China.
Memang ada pasar bebas tetapi negara berhak melindungi konsumennya dari barang-barang berbahaya dan berkualitas buruk. USA dan Eropa sangat ketat kebijakan impornya sehingga China pun harus menjual produk terbaik ke negara-negara tersebut. Baik saat produk tersebut mau masuk, maupun dalam kurun waktu distribusi dan penjualan dalam negeri.
Indonesia ? Hampir tidak ada.
Yang penting pajak impor dibayar, barang bebas masuk. Inipun sering dimanipulasi. Akhirnya kualitas barang masuk tidak terkontrol. Buruk, berbahaya, menimbulkan limbah.
Jikalau ada pemeriksaan kualitas, hanya saat barang akan diimpor, diberikan sample barang kualitas bagus. Sementara barang yang masuk kualitasnya amburadul.
Belum lagi barang-barang black market merajalela tak terkontrol.
Indonesia pada akhirnya menjadi tempat sampah produk-produk China yang tidak berkualitas.
Murah memang murah, tetapi kalo tidak berguna dan hanya menjadi limbah, jangankan dibeli, diberipun tidak bermanfaat.
Maka, kita harus jeli memilih produk, jika meragukan, jangan beli.
0 komentar:
Post a Comment