Wednesday, January 10, 2024

Hati-hati dalam Menelaah Reinkarnasi

Banyak orang percaya jika reinkarnasi adalah dilahirkannya kembali seorang manusia menjadi sosok yang lain. Jika yang dimaksud adalah kelahiran kembali seseorang sehingga ia bisa memperbaiki kesalahannya pada masa lalu, atau menyandang karma masa lalu. Maka anggapan ini adalah salah besar.

Ketika seorang manusia mati, maka selesai sudah tugas ia didunia sebagai manusia. Karena dalam kurun waktu alam semesta ini ada, setiap manusia hanya diturunkan sekali dalam bentuk manusia seutuhnya di alam dunia. Seutuhnya dalam arti memiliki jiwa, raga dan tugas sebagai manusia.

Ketika seseorang mati, sebelum kiamat datang, maka jiwanya akan mempunyai dua kemungkinan tempatnya. Alam barzah, atau alam kubur. Mereka yang matinya sempurna, maka jiwanya akan berpindah ke alam barzah untuk ditidurkan. Jika kematiannya tidak sempurna maka ia akan berada di alam kubur. Berkelana di dunia atau disandera oleh iblis jika dia memiliki perjanjian dengan setan.

Bagi yang tidak terikat perjanjian dengan setan, maka selama badan itu ada, selama itu pula ia akan merasakan sakitnya badan. Sampai suatu masa dimana kematiannya disempurnakan. Disempurnakan bagi manusia seperti ini bisa berarti dua hal, ditidurkan di alam barzah jiwanya, atau jiwanya akan berkelana bersama manusia baru dengan jiwa yang identik.

Allah yang Maha Tunggal juga tercermin dari ketidak tunggalan makhluknya. Jiwa pun demikian adanya. Allah menciptakan jiwa-jiwa yang identik. Ada masa dimana Allah menurunkan manusia baru, lalu ditanamkan pada dirinya jiwa yang memiliki kembaran dari jiwa manusia yg telah mati.

Dengan kuasa ilahi, kesadaran jiwa orang yang telah mati akan diletakkan pada manusia baru yang memiliki jiwa yang identik. Kesadaran akan keberadaan dan memori semasa ia hidup.

Yang harus diingat adalah, bahwa jiwa yang lama tidak memiliki kuasa pada manusia baru. Tidak bertanggung jawab terhadap amal manusia baru. Demikian juga manusia baru tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan jiwa lama dimasa lalu.

Ada kalanya kesadaran dan memori itu kuat, sehingga terdorong maju kedepan, sehingga manusia baru merasa sebagai orang lama yang telah mati. Disinilah manusia baru harus berhati-hati, jangan sampai seluruh hidupnya mengulang kehidupan manusia lama. Dia harus menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri, sehingga dirinya tidak mengulang kesalahan manusia lama.

Demikianlah perbedaan konsep reinkarnasi dalam Islam dengan reinkarnasi dalam agama lain.

Wallahu alam bishawab.

Hati-hati dalam Menelaah Reinkarnasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment