Tuesday, August 22, 2023

Menyempurnakan Kematian

Ketika kematian datang, tak seorangpun bisa menolaknya. Siap ataupun tidak siap. 

Saat kematian datang, yaitu saat ruh dicabut dari badan seorang manusia, maka jiwa tidak lagi mampu mengendalikan raga. Jazad akan terbujur kaku, tidak mampu bergerak apapun yang terjadi. Dari gigitan serangga sampai benturan kasar tidak mampu dielakkan. Dan semua itu masih dirasakan oleh jiwa manusia tersebut. Karena jiwa si mayat masih berada disitu. merasakan semua perlakuan dan proses alam yang terjadi.

Oleh karena itu Rasulullah mengingatkan kita untuk memperlakukan mayat dengan hati-hati, karena mematahkan tulah mayat rasanya seperti mematahkan tulang manusia hidup. 

Ketika datang malaikat untuk menanyakan tentang siapa Tuhannya, maka segenap jiwa manusia akan menjawab sesuai amalnya di dunia. Mereka yang lolos akan memasuki alam barzah, jiwanya akan ditidurkan bersama-sama jiwa yang tenang.

Sementara mereka yang gagal, jiwanya akan tetap berada di alam kubur. Alam tanpa raga. terhubung dengan dunia, tetapi tidak mampu berbuat apa-apa. Bahkan setiap yang dialami oleh raga, akan dirasakan oleh jiwa tersebut.

Jiwa manusia itu berlapis-lapis, ketika kematian datang, sebagian jiwa akan ditidurkan secara otomatis, tetapi ada bagian jiwa yang disebut sukma, dia akan ditidurkan jika proses seleksi memasuki alam barzahnya lulus.

Isi utama sukma berupa kesadaran (conscious) dan ingatan (memori).

Jika proses seleksi oleh malaikat tentang siapa Tuhannya tidak lulus, Sukma akan terlempar kembali ke alam kubur dengan segala hal yang dirasakannya. Sadar sepenuhnya sadar, ingat sepenuhnya ingat. Hidup dialam antara tanpa raga. Sadar tentang keberadaanya, merasakan apa yang dirasakan raga, melewati semua rasa sakit yang dirasakan raga baik kerusakan karena fisik, benturan, himpitan, maupun kerusakan karena proses biologis alam. Ingat sepenuhnya ingat tentang siapa dirinya dan masa lalunya. 

Kehidupan sukma seperti ini, akan terus berlangsung sampai kematiannya disempurnakan.

Ada berbagai cara untuk menyempurnakan kematian seseorang. Yang paling utama adalah keberadaan anak yang sholeh, yang selalu berbuat amalan yang baik dan mendoakan orang tuanya. Maka bagi orang tuanya yang kematiannya belum sempurna karena dosa-dosanya, akan lebih cepat baginya untuk disempurnakan kematiannya, dan jiwa yang tertinggal dialam kubur akan ditidurkan dialam barzah. Berkumpul dengan jiwa-jiwa yang tenang, menunggu hari dibangkitkan. Yang kedua adalah pahala yang terus mengalir yang disebut amal jariyah. Selama amal jariyahnya terus 'menghasilkan' pahala, selama itu pula terkumpul  sedikit demi sedikit kekuatan untuk menyempurnakan kematiannya, membuat jiwanya pada akhirnya berkumpul bersama jiwa-jiwa yang tenang. Yang ketiga adalah ilmu yang bermanfaat. Selama masih terus disebarkan, maka itu akan menghasilkan pahala yang akan meringankan jiwa tersebut dan mengantarkan nya pada kematian yang sempurna.

Yang paling akhir adalah amalan sholeh dari orang-orang yang mendoakannya secara umum. Ketika sekumpulan umat Islam mendoakan ahli kubur muslimin dan muslimat, mengirim Al Fatihah, Yasin, dan tahlil, sedikit demi sedikit mendorong jiwa-jiwa yang terjebak di alam kubur, untuk disempurnakan kematiannya, sehingga bisa dikumpulkan bersama jiwa-jiwa yang tenang.

Sekali lagi, semua hal tersebut untuk menyelamatkan jiwa manusia dari jebakan alam kubur, sehingga dicapai kematian yang sempurna, dan ditidurkan bersama jiwa-jiwa yang tenang sampai hari dibangkitkan. 

Apa yang terjadi setelah hari kebangkitan dan yaumul hizab, adalah hal yang berbeda.

Kematian yang sempurna, akan sangat sulit terjadi bagi mereka yang mengadakan perjanjian dengan setan, karena jiwanya akan disandera oleh setan di alam kubur. Naudzubillah.


Menyempurnakan Kematian Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment