Tuesday, August 22, 2023

Mengenal Sukma, Bagian dari Jiwa Yang Biasa Disandera Iblis

Sebagaimana kita ketahui, manusia pada hakekatnya terdiri atas Ruh, Jiwa dan Raga.

Ruh adalah 'Dzat Hidup', penggerak utama supaya Raga & Jiwa manusia bisa hidup, bergerak dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tanpa adanya ruh, manusia ibarat komputer yang terdiri dari hardware & software tetapi tidak dialiri listrik. Hakekat Ruh itu sendiri adalah misteri Ilahi, hanya Allah yang mengetahuinya.  Yang pasti, ketika ruh ditiupkan, manusia menjadi hidup, ketika ruh dicabut, manusia menjadi mati.

Raga secara umum adalah badan kita yang telah kita ketahui bersama, bentuk dan bahan penyusun raga pun secara spesifik telah diketahui. Genetika komposisi badan  manusia pun sudah bisa dilacak melalui DNA yang ada. Raga manusia pada dasarnya merupakan saripati tanah, saripati alam semesta. 

Jiwa merupakan karakteristik dasar manusia, sangat kompleks dan imajiner. Segala jenis nafsu dengan karakteristik dasar yang berbeda-beda setiap manusia, kemampuan akal, perasaan, memori, kesadaran, dan banyak hal lagi.

Iblis merupakan musuh yang nyata bagi manusia, sepanjang hidupnya dipenuhi dengan dendam terhadap manusia karena telah menyebabkan dirinya dikutuk dan terusir dari surga. Keinginan satu-satunya iblis adalah menyesatkan sebanyak-banyaknya manusia untuk bersama-sama kemudian menghuni neraka.

Dendam iblis kepada manusia menyebabkan dia menginginkan manusia bukan hanya tersesat dan masuk neraka pada akhirnya, tetapi juga menyesatkan manusia, sehingga sebelum waktunya masuk neraka, manusia tunduk dan berada dalam kekuasaannya.

Penguasaan dan penyesatan manusia dilakukan iblis selama manusia masih hidup, maupun setelah mati, sebelum hari kebangkitan.

Setelah kematian juga ? 

Ya !

Manusia yang semasa hidupnya membuat penjanjian dengan iblis, maka setelah mati, sebagian jiwanya akan tersesat dialam kubur.

Manusia ketika mati, ruh dicabut, tinggallah badan dan jiwanya. Tidak ada nya ruh, menyebabkan tidak ada lagi kemampuan jiwa untuk menggerakkan badan atau raganya. Badan pasrah dengan proses alam, jiwa pasrah merasakan apa yang terjadi dengan raganya.

Sesaat setelah manusia mati, masuklah ke alam kubur, alam dimana manusia masih merasakan adanya badan, tetapi tidak mampu menggerakkan badan lagi. Beberapa saat kemudian, bagi yang matinya sempurna, masuklah ke alam barzah, alam tidur panjang bagi jiwa-jiwa yang tenang.

Bagi yang gagal masuk ke alam barzah, akan tetap berada dialam kubur sebagian jiwanya. Apalagi yang terikat perjanjian dengan setan, maka sebagian jiwanya  dipastikan tidak akan masuk ke alam barzah.

Bagian jiwa yang dalam bahasa kita disebut sukma, akan disandera oleh setan sesuai perjanjian yang mereka lakukan. 

Bagian jiwa atau sukma manusia yang disandera berupa kesadaran (concious) dan ingatan (memory). Ditempatkan dan dipergunakan sekehendak hati setan. Sepanjang waktu dari sejak manusia tersebut mati hingga hari dibangkitkan.

Seorang manusia yang kesadarannya disandera oleh setan dialam kubur, menjadikan manusia tersebut merasakan berbagai siksa kubur yang ada, dan diperlakukan sekehendak setan untuk memuaskan dendamnya pada manusia. Mereka sadar sepenuhnya tentang keberadaaanya saat hal itu terjadi. Memori yang ikut tersandera bersama kesadaran, menyebabkan manusia mengingat siapa dirinya, mengingat apa yang pernah dilakukannya dan mengingat berbagai rasa dan ketakutan yang dialaminya.

Ketika pada masa antara hari kematian dan hari kebangkitan, jiwa-jiwa yang tenang ditidurkan dalam waktu yang lama, entah ratusan bahkan ribuan tahun, sukma yang disandera oleh setan akan tetap berada di alam kubur dengan segala macam siksanya. 

Ketika seluruh manusia dibangkitkan, jiwa-jiwa yang tidur dibangkitkan, mereka pun dibangkitkan, sehingga praktis tidak ada istirahat bagi mereka.

Demikianlah manusia diberi peringatan oleh Allah tentang musuh nya yang nyata, yaitu setan.

Manusia adalah tempatnya kesalahan dan dosa, tetapi jangan sekali-sekali membuat perjanjian dengan setan untuk menjadi pengikut atau bahkan penyembah setan. Karena ketika itu dilakukan dan mati, maka jiwanya akan masuk dalam 'koleksi tawanannya', dan setelah hari kiamat akan bersama-sama setan menghuni neraka. Naudzubillah.

Sementara mereka yang berbuat dosa tetapi tidak membuat perjanjian dengan setan, lalu gagal masuk ke alam barzah sesaat setelah kematiannya, mereka pada akhirnya akan tetap ditidurkan juga jiwanya setelah kematiannya disempurnakan.

Wallahu A'lam Bishawab





Mengenal Sukma, Bagian dari Jiwa Yang Biasa Disandera Iblis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment