Thursday, May 25, 2023

Penemuan Stephen Hawking Tentang Ruang & Waktu dibandingkan dengan Teori Islam

Stephen Hawking sepanjang hidupnya berusaha memikirkan asal muasal alam semesta, ruang dan waktu. Dia berusaha keluar dari semua doktrin agama, berusaha melogikakan segala bentuk penciptaan oleh Tuhan. Yang pada dasarnya dia tidak percaya akan peran Tuhan di dunia, memandang alam semesta tercipta dengan sendirinya.

Keapatisan dia terhadap keberadaan Ilahi, justru menyebabkan dia terputar-putar dan tenggelam dalam dirinya sendiri. Penolakan terhadap entitas Tuhan, lebih mengarah pada fungsi Tuhan di alam semesta yang menurutnya tidak ada lagi, karena semua sudah sempurna dengan hukum-hukum alamnya.

Sebenarnya, tinggal selangkah lagi dia bisa menemukan Tuhan-nya, tetapi sayang, keegoisan dia terhadap pendapatnya sendiri tentang Tuhan, menyebabkan dia tidak pernah dengan jernih menemukan keberadaan Tuhan.

Kenapa dibilang tinggal selangkah lagi ?

Bagi yang mendalami Filsafat Fisika, pasti sudah mengenal adanya kuantum energi, dan relativitas. Mengenal adanya zat, senyawa molekul, atom, sub atom sampai ke kuanta-kuanta energi. 

Singkatnya, materi yang tampak dan kita bisa pegang, sebenarnya terbentuk dari kuanta-kuanta energi membentuk sub atomik pembentuk atom. Elektron yang bergerak cepat mengelilingi inti atom, membuat sebuah atom tampak seperti benda padat dan tak tertembus. Atom demi atom berkumpul menjadi molekul. Molekul berkumpul menjadi senyawa, demikian seterusnya sampai menjadi benda yang kita lihat.

Filsafat Fisika, tidak lagi membahas ditingkat atomik atau sub atomik, atau bahkan energi, tetapi membahas dilevel ruang dan waktu.

Kenapa ruang dan waktu ?

Ruang berarti jarak, jarak berarti perbedaan tempat. perbedaan tempat berarti suatu kebutuhan waktu untuk mencapai dari satu titik ke titik lain. Maka jika tidak ada ruang, maka tidak ada waktu. Demikian juga sebaliknya.

Mengapa demikian juga sebaliknya ? Waktu adalah kebutuhan untuk menempuh jarak, tanpa adanya waktu, maka jarak atau ruangpun tidak ada atau tidak diperlukan.  

Ibarat ada dua titik, A & B. Dimana titik A dan titik B menyatu, tidak ada jarak atau, maka waktupun tidak dibutuhkan. Karena A & B adalah sama.

Sampai dipemikiran ini, ditemukanlah satu kesimpulan bahwa ada suatu kondisi dimana waktu dan ruang itu menjadi satu.

Kebingungan ilmuwan akhirnya terkait ; mana yang lebih dulu ada, ruang atau waktu ?

Ada banyak teori dan filsafat fisika dari para ilmuwan yang berusaha menerangkan tentang ruang dan waktu. Hawking sendiri lebih mengacu bahwa waktu adalah sesuatu yang kekal, waktu menjadi pemicu adanya ruang.

Dalam Islam, entitas Ilahi adalah entitas utama. Maka persoalan ruang dan waktu bukanlah sesuatu yang absurd, bukan sesuatu yang dipermasalahkan atau harus dicari-cari dengan pemikiran sendiri dan asumsi-asumsi sendiri dengan menolak entitas Tuhan. Semua ilmu atau hukum alam adalah sunatullah yang sudah ada. Manusia tinggal mencari dan menggali dan mempelajari di alam semesta dengan akal yang sudah diberikan oleh Allah.

Dalam Islam, ruang dan waktu itu ciptaan Allah. Hamba Allah. 

Alam semesta itu diciptakan Allah dalam kungkungan ruang dan waktu. 

Sementara Allah sendiri ada "diluar" ruang dan waktu, sehingga bagi umat Islam, sangat yakin, Tuhan tidak mungkin muncul di dunia. Satu doktrin Islam yang terkenal adalah sifat mustahil bagi Allah yaitu menjadi makhluk. Karena alam semesta berada dalam kungkungan ruang dan waktu, yang merupakan hamba Allah, maka Tuhan tidak mungkin turun ke dunia. Karena apapun yang terkungkung dalam ruang dan waktu adalah makhluk alias ciptaan Allah.

Pada kondisi ini sebenarnya Einstein dan Stephen Hawking sudah menemukan, bahwa Tuhan tidak ada di dunia ini. Tidak turut campur secara langsung sebagaimana manusia mengurusi dunia ini.

Kesalahan utama mereka adalah, dengan tidak menemukan peran Tuhan secara langsung didunia, mereka menganggap Tuhan itu tidak ada.

Yang dimaksud peran secara langsung adalah peran yang secara logika terkait ruang dan waktu bisa masuk kedalam pemikiran mereka.

Dalam hal Ketuhanan, sebenarnya seorang Einstein lebih baik dalam menemukan unsur-unsur keberadaan Tuhan. Stephen lebih terjebak pada ego dalam lingkup "fisika" nya sehingga kesulitan menemukan unsur-unsur ketuhanan.

Wallahu Alam Bishawab




Penemuan Stephen Hawking Tentang Ruang & Waktu dibandingkan dengan Teori Islam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment