Tuesday, October 18, 2022

Butterfly Effect -dan Ibadah Manusia

Butterfly effect adalah istilah dalam teori kekacauan yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal", di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem tak linear dapat mengakibatkan perbedaan besar keadaan setelahnya.

Penemuan teori ini sebenarnya suatu terobosan besar manusia dalam memahami keterkaitan peristiwa yang terjadi di alam ini, bahwa ketika suatu makhluk atau seorang manusia tercipta dan memasuki dunia, maka setiap saat keberadaannya akan mempengaruhi peristiwa di alam semesta ini. Gerakan sekecil apapun bahkan diamnya makhluk tersebut, akan berpengaruh pada kehidupan seluruh alam semesta.

Semisal anda melempar batu, dari awal anda berpikir u/ melempar batu, sudah mulailah ia mempengaruhi alam semesta ini. Saat pemikiran itu muncul, waktu berpikir pun sudah mengambil "jatah" peristiwa yang mungkin terjadi selama kurun waktu yg sangat singkat itu. ketika mulai mengambil batu dari tanah, maka komposisi permukaan bumi sudah berubah, terangkatnya batupun menimbulkan berbagai efek. Berkurangnya berat tumpuan diatas tanah, bergesernya udara oleh tangan yg bergerak turun naik. Ketika batu terlempar dan mengenai benda lain. efeknya pun muncul. Semisal terlempar ke atas bukit yang sudah rawan longsor, hanya membutuhkan sepersekian gram untuk runtuh, maka lemparan batu tersebut bisa menjadi pemicunya. Sementara seorang teman di samping anda yang hanya diam menyaksikan kejadian tersebut pun turut berperan dalam membuat bukit tersebut longsor karena ketidaktahuannya akan apa yang terjadi, sehingga tidak mencegah apa yang dilakukan temannya.

Demikianlan kejadian di alam ini saling mempengaruhi dan menimbulkan kejadian lain secara berantai, disadari atau tidak, bahkan diam nya makhlukpun mempengaruhi kejadian yang lain.

Secara prosentase, diamnya makhluk adalah pemicu terkecil dari suatu kejadian.walaupun tidak mutlak. Artinya, bukan tidak mungkin suatu saat diamnya makhluk justru menyebabkan suatu kejadian besar tidak dapat dicegah. Tetapi secara umum, semakin banyak makhluk diam maka efek yang ditimbulkan lebih sedikit.

Allah mengatur pergerakan makhluk yang berlebihan yang bisa menimbulkan kekacauan dengan memerintahkan ibadah sebagai pengganti diam tanpa melakukan apa-apa. Sholatnya umat Islam, semedinya orang Hindu, meditasinya orang Budha dan peribadatan agama lain, adalah bentuk "diamnya" makhluk untuk mencegah kekacauan akibat ulah manusia.

Dalam Islam, kita diwajibkan beribadah 5 kali sehari. Saat akan mengawali hari (subuh), ditengah-tengah kesibukan (dhuhur dan ashar), maupun diujung hari (maghrib dan Isya), adalah bentuk "diamnya" umat Islam untuk mencegah kekacauan ditengah-tengah kehidupan karena aktifitas manusia. Maka dalam bahasa Islam kita mengenal istilah "Sholat bisa mencegah perbuatan keji dan munkar". Terputusnya kegiatan karena sholat menyebabkan umat Islam mengurangi aktifitas nya. Karena aktifitas makhluk hidup adalah pemicu terbesar kekacauan dunia.

Bergeraknya batu, air, angin, api dan unsur dunia yang tidak bernyawa atau benda mati, hanya mengikuti sunatullah yang telah digariskan, atau dalam bahasa ilmu pengetahuan di sebut dg hukum alam. Tetapi bergeraknya makhluk hidup, dipengaruhi oleh kemampuan gerak, nafsu, dan naluri, bahkan manusia ditambah dengan akal.

Penambahan akal manusia menyebabkan manusia menjadi makhluk paling unggul sebagai ciptaan Allah,bahkan dalam Islam disebut manusia adalah khalifah di muka bumi, karena kemampuannya mengubah tatanan dunia.

Bergeraknya manusia dalam keserakahan, menyebabkan manusia secara berlebihan mengeksploitasi dunia, baik eksploitasi manusia, waktu sumbedaya alam dan lain-lain. Keserakahan manusia demi mode, teknologi, keinginan untuk kaya dan memprkaya diri dan kelompok, menjadi cikal bakal kehancuran dunia.




Butterfly Effect -dan Ibadah Manusia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment