Dalam Surat At-Thamim ayat 6, Allah berfirman: “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Sementara, pada Surat Ali Imran ayat 10 dijelaskan: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka.”
Demikianlah dijelaskan dalam Al Quran.
Al Quran diturunkan untuk semua zaman, dengan bahasa yang bisa dicerna dalam berbagai bahasa pemikiran dari zaman ke zaman.
Pada masa lalu penggambaran bahan bakar adalah seperti kayu dan minyak, pada masa sekarang makin beragam wujudnya, dari gas sampai dengan bahan bakar modern yaitu nuklir.
Bagaimana dengan manusia dan batu ?
Mari kita telaah.
Sesungguhnya manusia terbuat dari segala jenis materi dasar yang ada di dunia & alam semesta ini. Bukan unsur yang tertera pada tabel periodik, tetapi materi dasar pembuat unsur pada tingkat atomik & sub atomik.
Yang bahkan jika kita membahas tingkat sub atomik, maka tidak ada lagi pembedaan antara benda satu dengan benda lain termasuk manusia dan batu.
Perubahan ditingkat sub atomik akan menyebabkan terpancarnya energi yang sangat kuat, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mengubah berbagai materi menjadi materi lain baik dalam level atomik maupun ujud benda secara umumnya. Ini bisa kita lihat pada reaksi fusi berantai seperti meledaknya bom atom, yang akan menghancurkan semua material di sekitar kita, merubah bentuk materi yang ada, menghancurkan dan membakar semua yang ada di sekelilingnya.
Untuk menjalankan sebuah kapal selam nuklir, hanya dibutuhkan bahan bakar sebesar bola golf dan itu bisa bertahan 2-3 tahun. Bayangkan bahan bakarnya nuklir seukuran tubuh manusia dan jumlahnya milyaran. Entah seberapa besar energi yang tercipta.
Belum lagi "batu" yang menggambarkan ujud materi alam semesta yang kemudian berubah menjadi energi karena dipicu reaksi perubahan materi ke energi dari manusia penghuni neraka.
Allah menunjukkan melalui ilmu yang diturunkan kepada manusia, bagaimana materi bisa berubah menjadi energi. Tetapi yang belum diketahui manusia adalah bagaimana energi berubah menjadi materi.
Satu-satunya perubahan energi menjadi materi yang sudah diketahui manusia adalah apa yang terjadi di "black hole". Dimana materi dihancurkan dan diciptakan. Termampat dan terurai.
Al Quran sebagai kitab semua zaman, menjelaskan semua ini dengan bahasa yang sederhana agar dapat dipahami oleh manusia dengan tingkat pemikiran sederhana sekalipun.
Demikianlah, manusia dan batu menjadi perumpamaan Allah untuk menggambarkan bahan bakar neraka yang menggunakan manusia sebagai perwakilan makhluk hidup dan batu sebagai perwakilan benda mati.
Ini menjadi pesan moral bahwa neraka merupakan tempat kembali manusia yang seburuk-buruknya, yaitu dunia materi yang terjebak dalam ruang dan waktu yang tiada berakhir. Bukan dunia materi seperti saat manusia masih menghuni bumi yang indah, dan manusia yang berujud sempurna, tetapi dunia materi yang luluh lantak, hancur dan terbentuk berulang-ulang.
Demikianlah yang terjadi setelah kiamat, ketika alam semesta ini menjadi neraka yang "abadi", terjebak dalam dimensi ruang dan waktu.
Semoga kita selamat dari jebakan api neraka yang kekal.
Wallahu A'lam Bishawab.
0 komentar:
Post a Comment