Manusia berasal dari Allah, diciptakan oleh Allah di tempatkan di dalam surga pada awalnya, untuk dipersiapkan menjadi khalifah di atas muka bumi, kemudian setelah itu kembali ke surga dan keharibaan-Nya.
Demikianlah ringkasan hidup manusia sejak diciptakan sampai dengan kembali, sebagai pathokan dasar supaya manusia tidak tersesat jalannya.
Akan tetapi semua itu ternyata tidak seperti garis lurus, tidak berjalan mulus seperti jalannya malaikat. Akal dan nafsu menjadi cikal bakal penyelewengan jalan hidup manusia.
Penyelewengan awal terjadi saat Adam & hawa melanggar perintah Allah dan memakan buah larangan, sampai akhirnya keduanya terusir dari surga.
Sampai saat ini agama tertentu menyalahkan Adam & Hawa sebagai penyebab manusia diusir ke dunia sehingga mengalami kehidupan yang sulit, terlempar dari surga yang penuh kenikmatan.
Dalam pandangan mereka, jika Adam & Hawa tidak memakan buah larangan, tentunya manusia sampai sekarang tetap ada di dalam surga.
Hal ini tentunya tidak berdasar, karena sesuai firman Allah, manusia diciptakan memang untuk menjadi khalifah dimuka bumi.
Jadi apakah Adam & Hawa tidak bersalah ketika terusir dari surga karena makan buah larangan, karena hakekatnya manusia memang pada akhirnya diutus menjadi khalifah dimuka bumi ?
Tentu tidak demikian juga...
Adam & Hawa diciptakan dan ditempatkan disurga untuk dipersiapkan sebagai khalifah di bumi. Dalam proses normal, tentunya setelah siap keduanya akan diturunkan ke bumi sebagai khalifah. Seperti anak yang dilepas orang tuanya untuk hidup mandiri.
Tetapi adanya pelanggaran perintah Allah, dengan memakan buah larangan, proses keluarnya Adam & Hawa menjadi tidak terhormat, yaitu dengan cara diusir. Lebih parahnya lagi, keduanya belum sepenuhnya siap untuk turun sebagai khalifah di atas muka bumi. Ini terbukti, ketika diturunkan ke dunia, keduanya gagap menghadapi kehidupan dunia pada awalnya.
Akhirnya setelah Allah memaafkan keduanya, Allah membimbing Adan & Hawa melalui perantaraan malaikat-malaikatnya.
0 komentar:
Post a Comment