Wednesday, July 10, 2019

Tanah Para Leluhur dari Lantai Dasar Samudera



Jika bukan karena bukti-bukti yang terpampang nyata di depan mata kita, dan kejelian para ahli geologi, tak ada yang mengetahui bahwa daratan berbukit di wilayah Karangsambung Kebumen pada jaman dahulunya adalah lantai dasar samudera yang terangkat ke atas permukaan bumi.


Pada masa lalu, sebagian besar daratan Kebumen, adalah dasar laut. Bahkan wilayah Karang Sambung yang terletak di sebelah Utara Kebumen, pernah berada pada kedalaman 5000 m di dasar lautan. Pergerakan tektonik pada masa silam menyebabkan batuan yang terbentuk di dasar laut , terangkat ke permukaan bumi jutaan tahun yang lalu. Sampai membentuk bukit setinggi ratusan meter di atas permukaan air laut.


Situs bebatuan berumur lebih dari 100 juta tahun itu kini sedang dikembangkan agar menjadi kawasan geopark internasional. Kawasan geopark tersebut terletak sekitar 30 km ke arah utara dari kota Kebumen.


Hampir semua batu di wilayah Karangsambung secara ilmiah bernilai tinggi. Formasi atau susunan batuan yang unik, lengkap, dan berumur tua (diperkirakan ratusan juta tahun) tersingkap di kawasan pedesaan yang dekat dengan aliran Sungai Luk Ulo. Ini bisa dilihat dari singkapan yang ada.

Singkapan adalah salah satu istilah dalam geologi yang memiliki arti bagian yang terlihat dari bukaan batuan dasar atau deposit superfisial purba pada permukaan bumi.

Kabhumian atau Kebumen adalah tanah tua. Tanah leluhur yang menjadi tempat kelahiran sesepuh tanah Jawa yang kita kenal sebagai Dewi Sri. Dewi Padi. Dewi Kemakmuran.


Pada masa ketika teknologi belum seperti saat ini, nenek moyang menentukan tempat tinggal berdasarkan ilmu kuno untuk memilih tanah tua, tanah yang memiliki aura magis yang kuat dan berwibawa. Ketuaan tanah membuat wilayah tersebut cocok menjadi punden bagi generasi berikutnya.


Tanpa teknologi maju seperti sekarang ini, para leluhur  dengan kewaskithaannya tertuntun untuk hidup dan bersatu dengan bentang alam yang menjadi salah satu paku penyangga tegaknya pulau Jawa. 

Pemujaan Bethari Pratiwi atau Dewi Sri telah ditutup pada zaman para wali, untuk mencegah anak turun terus mengganggu para leluhur dialam kelanggengan.

Namun takdir jaman, perlahan-lahan situs pemujaan itu terbuka di permukaan tanah. Hanya saja belum ada yang mampu menelaah hal itu secara fisik dan metafisik nya.

Biarlah yang telah ada dialam tak kasat mata tidak lagi terganggu oleh hirup pikuk dunia ini.

Tanah Para Leluhur dari Lantai Dasar Samudera Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kabhumian

0 komentar:

Post a Comment