Mahasiswa identik dengan berhemat, hidup prihatin, dan sederhana. Terutama mahasiswa tempo dulu, dimana dunia online belum ada, semua serba manual.
Ada banyak kreatifitas yang dilakukan mahasiswa untuk berhemat selama menempuh studinya, demi menyambung hidup dari bulan ke bulan.
Jika anda pernah mengalami hal berikut, berarti anda termasuk generasi jaman old.
1. Kondangan Modal Baju Batik
Penghematan pola makan menyebabkan makanan bergizi menjadi menu yang lezat dan diimpikan. Sangat sulit dipenuhi secara rutin jika mengandalkan duit bulanan dari orang tua. Jangan bilang mahasiswa kalo gak kreatif. Peluang terbaik makan gratis yang enak yaitu dengan cara menyamar jadi tamu undangan pada resepsi pernikahan. Hanya bermodal baju batik, nekad, sedikit muka tebal dan senyum dimanis-manisin. Jadilah perut kenyang penuh makanan empat sehat lima sempurna.
2. Sabun mandi bertingkat
Jangankan makan, sampai ke sabun mandi pun berhemat. Jangan bayangkan sabun yang dipakai saat itu adalah sabun cair pake botol. Sabun yang ada adalah sabun batangan yang kalau direndam kelamaan berlendir. Itupun dihemat. Sisa sabun lama yang sudah susah dipegang ditempelkan ke sabun baru. Biar lengket ada triknya. Sabun lama di basahin terlebih dahulu, sedangkan sabun baru harus tetap kering. Tempelkan sabun lama ke sabun baru sambil ditekan-tekan. Jadilah sabun bertingkat yang gak akan lepas jika digunakan.
3. Merokok Berjilid
Jangan dipikir hanya buku yang berjilid-jilid bacanya. Rokok pun bersambung. Demi penghematan, mahasiswa perokok memilih rokok yang tahan lama. Rokok kretek, bukan filter. Bahkan cara menghisapnya pun unik. Jika tidak habis tapi ada perlu, itu rokok dimatikan. Disimpan lagi dibungkusnya untuk dihisap pada kesempatan berikutnya. Hebat bukan ?
4. Mie Instan Campur
Tahun 1998 adalah puncak krisis ekonomi Indonesia. Mahasiswa merupakan pihak yang ikut menderita dengan berbagai kenaikan harga barang. Bahkan untuk membeli mie instant aja sampai mikir dua kali. Namun ada cara berhemat yang unik, cukup nikmat tetapi kenyang. Mie Instant campur.
Semua penikmat mie instant pasti paham, kalo bumbu mie instant kalo dimasukkan semua saat memasak, terasa terlalu asin. Ini kuncinya. Akhirnya mahasiswa kreatif membeli mie biasa dicampur dengan mie instant. Cara memasaknya pun unik. Pertama-tama yang dimasak dulu adalah mie biasa, setelah setengah matang, baru ditambahkan mie instant dan bumbunya. Dijamin rasanya akan sama dan jumlah mienya cukup mengenyangkan.
Nah, bagi anda yang pernah menjalani salah satu trik di atas, berarti anda generasi tua jaman old. Pasti anda saat ini disebut bapak, oom atau bahkan pakde.
0 komentar:
Post a Comment